Sabtu, 05 September 2015

Cinta dan Cita - cita

Banyak dari kita yg masih kebingungan antara memilih cinta dan cita - cita, atau menjalankan keduanya disaat yg bersamaan ?
keduanya sangat berbeda namun saling melengkapi, bersinggungan namun tak saling bertabrakan.
mereka sangat dibutuhkan, karena keduanya adalah identitas manusia sempurna.
memang benar manusia tak ada yg sempurna, tapi saya yakin ketika seseorang memiliki cinta dan cita- cita dirinya akan merasa begitu sempurna dan istimewa.
cinta dan cita - cita datang dari dalam diri manusia yg ingin memiliki cerita.
ketika cinta datang disitulah cita - cita menghampiri
dan disaat cinta tergoyahkan, apakah cita-cita akan ikut padam ?
saya rasa tidak, karena tergantung pada diri sang pemegang cinta dan cita - cita.

Cinta dan cita-cita.
Hidup itu bukan hanya soal cinta tapi soal cita-cita.
Cinta dan Cita-cita adalah dua hal yg berbeda namun tak dapat dipisahkan.
"Seseorang yg sibuk mencari cinta takkan sesukses seperti orang yg membangun karir dan mengejar Cita-cita".
Namun hal itu keliru, karena kita tak mungkin sibuk memilih cinta apabila tidak ada cita-cita.
Bukankah duduk bersama dipelaminan dan membangun rumah tangga adalah bukti cinta yg awalnya dari cita-cita?

Begitu juga Cita-cita, kita tak mungkin mengejar cita-cita tanpa adanya cinta.
Seperti Kecintaan pada hobi yg berujung cita-cita.
Pecinta travelling sudah tentu bercita-cita ingin mengelilingi dunia walau hanya sebagian dari dunia tapi itu adalah bukti cita-cita yg berawal dari cinta.
Setiap orang memiliki mimpi dan cita-cita.
Tapi tdk semua orang dapat melakukan usaha Dalam mewujudkan mimpi dan cita-citanya.
Apabila kita cinta pada mimpi dan pada cita-cita kenapa tidak kita berjuang dan berusaha mewujudkannya sebagai bentuk kecintaan pada diri sendiri terlebih cinta pada masa yg akan datang.

Tak sedikit dari kita yg menjalin cinta dan cita - cita dan disaat yg bersamaan cinta yg mereka jalani tidak sesuai dg apa yg dicita- citakan.
Hidup tanpa cinta itu sungguh merana dan membuat sengsara.
Ya, karena kita hanya fokus pada satu cinta.
Sebagai manusia, kita memiliki rasa cinta yg lebih tidak hanya sekedar satu cinta yaitu cinta pada kekasih lawan jenis saja, tetapi cinta pada tuhan, agama, orang tua, teman dan bahkan cinta pada ilmu itu yg lebih utama.
Seringkali kita merasa sakit apabila putus dari pasangan kita sehingga tak sedikit dari kita yg menyalahkan cinta bahwa cinta itu kejam, sakit and was bla bla bla...
kawan, Knpa mesti menyalahkan cinta? Cinta itu tidak menyakiti dan tak boleh tersakiti.

hanya saja kita yg menyalahi aturan cinta dan bahkan cita - cita.
cinta itu indah dan penuh dg kasih sayang.
Jangan bersedih Jika kita putus dari pasangan kita dan jangan berpikir bahwa kita gagal Dalam menjalani - Nya karena kita masih memiliki cita - cita dan apabila kita memiliki prinsip yg kuat maka cinta akan berjalan sesuai dg apa yg kita cita - citakan.

Oh iya, kita sering kali mendefinisikan bahwa cinta harus dilakukan bersama pasangan lawan jenis kita, sehingga tak jarang dari kita yg menghiraukan cinta dan kasih sayang kepada teman, sahabat dan bahkan keluarga dan tak jarang pula lebih memilih ego kepadanya.
Sebagai manusia tentunya kita membutuhkan cinta.
Cinta tidak hanya melulu soal pacaran, namun perhatian dan Kasih sayang.
Sebagai mana yg dikatakan sang pujangga : " Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga".
Kalimat tersebut hanya sebuah ungkapan yg menyatakan bahwa sesungguhnya secara fitrah, manusia membutuhkan perhatian, Kasih sayang dan cinta dari orang lain.
Kita tak dapat hidup sendiri, jika kita sendirian maka kita kesepian, Dalam kesepian kita akan merana dan hati meronta mencari kedamaian.
Cinta, perhatian, dan Kasih sayang bisa kita dapatkan dari teman, sahabat dan orang tua sebagai bentuk cinta, Kasih sayang yg agung dan hakiki.
dg begitu kita mendapatkan perhatian dan support yg lebih untuk meraih semua yg telah kita cita - citakan dan didambakan hasil akhir keduanya.
dan sebagai tambahan, untuk meraih cinta dan cita -cita terkadang kita harus bekerja extra dan tidak bisa melulu memikirkan cara spontanitas dan mencari jalan pintas adakalanya kita harus berpikir realistis.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar