Kamis, 04 Juli 2019

PUISI PERJALANAN

Selamat tinggal siang
aku harus kembali pada pelukan malam
letih sekali rasanya hari ini 
setelah ketelusuri semua lorong mata angin
menyapa setiap butir kehidupan
kutinggalkan jejak-jejak langkah pada setiap debu jalanan 
kutorehkan catatan di setiap sudut persinggahan
.
Pada luasnya samudra, kusimpan kenangan pada kapal-kapal 
pada dalamnya laut, kutinggalkan cerita pada ikan-ikan
pada riak ombak, kutitipkan nyanyian kerinduan 
pada pasir pantai, kulukiskan sketsa kehidupan
pada anak-anak jalanan, kutanamkan benih-benih harapan
pada diri, kesembunyikan beratnya kehidupan
pada batu-batu karang, kuguratkan prasasti kesaksian:
bahwa arti hidup adalah melangkah dan melangkah!
.
Wahai senja, jemputlah, aku kelelahan!
mega-mega yang perkasa, tolong antar matahari ke peraduan
duhai malam, tolong nyalakan rembulan 
gubukku yang setia, sambutlah ini aku datang
tikar dan selimut tolong hamparkan .
Ini saatnya aku berbaring melepas letih seharian 
bercinta di atas sajadah kepasrahan 
merasakan sejuk belaian-Nya yang menyelusup ke dalam sumsum tulang
aku tak tahu …
apakah esok masih sanggup meneruskan perjalanan
atau terlelap abadi dalam pelukan Tuhan! .